Kode Perilaku Korporasi

Kode Perilaku Korporasi (Corporate Code of Conduct)

Sejak disadarinya pentingnya aktivitas bisnis dilakukan dengan bermoral, maka banyak perusahaan maupun organisasi menyusun kode etik organisasi atau korporasi (Corporate Code of Conduct, Code of
Ethics or Organization’s Code of Ethical Conduct). Aturan-aturan disusun untuk membantu semua pegawai dan anggota organisasi untuk berperilaku yang bermoral dengan menjelaskan bagaimana prinsip-prinsip moral seharusnya diterapkan dalam kerja atau memberikan pedoman yang lebih spesifik atau perilaku yang diperbolehkan dan yang dilarang (permitted and prohibited behavior).
Manfaat dari kode etik korporasi adalah sebagai berikut:
1)   Untuk mendorong banyak orang dalam organisasi untuk berpikir, mendiskusikan visi, misi mereka dan tanggung jawab yang penting sebagai kelompok dan individu terhadap perusahaan, pihak-pihak lain dalam perusahaan, dan terhadap stakeholders lainnya.
2)   Suatu kode etik yang telah disusun dapat digunakan untuk menghasilkan diskusi yang positif bagi penyempurnaan dan kemungkinan untuk modifikasi.
3)   Dapat membantu karyawan baru dalam rangka penyesuaian diri, menanamkan perlunya berpikir atas aspek-aspek moral dalam tindakan mereka, serta menanamkan pentingnya mengembangkan sifat-sifat luhur yang sesuai dengan posisi mereka dalam organisasi.
4)   Digunakan sebagai dokumen untuk referensi bila mereka meragukan tindakan atau perintah yang harus dilakukannya.
5)    Digunakan untuk meyakinkan pihak luar atas fakta bahwa perusahaan berpegang pada prinsip-prinsip moral, dan memberikan mereka kriteria untuk mengukur tindakan perusahaan.

Aspek-aspek atau Unsur-unsur Kode Etik Korporasi

Aspek-aspek atau unsur-unsur penting dalam etika perusahaan atau korporasi yang diatur dalam kode etik adalah sebagai berikut:
1)    Perilaku Dewan Direksi, Komisaris, dan Karyawan:
·      suap, hadiah, dan komisi;
·      entertainment;
·      penyalahgunaan informasi;
·      konflik kepentingan;
·      kecurangan penggunaan aset dan sumber daya korporasi;
·      utang/pinjaman; dan
·      perilaku individu, termasuk pekerjaannya di luar korporasi.

2)    Hubungan dengan supplier dan kontraktor
·      kompetisi yang adil dan terbuka;
·      pemenuhan kepentingan umum dan akuntabiitas;
·      prosedur lelang dan tender;
·      praktik suap dan KKN; dan
·      prosedur pembayaran.

3)    Tanggung jawab kepada pemilik/pemegang saham
·      perkembangan yang berkelanjutan;
·      jujur dan transparan dalam informasi;
·      prosedur dan kebijakan akuntansi yang benar dan adil; dan
·      insider trading.

4)    Hubungan dengan pelanggan dan konsumen
·      pelayanan;
·      produk yang berkualitas dan harga yang wajar;
·      keamanan, kesehatan dan kejelasan dalam penggunaan instruksi; dan
·      kebijakan produk dan harga.

5)    Hubungan dengan karyawan
·      jaminan keamanan dan kesehatan;
·      kesempatan kerja yang sama;
·      kebebasan berkreasi bagi individu dan hak pribadi;
·      komunikasi;
·      pengembangan dan remunerasi; dan
·      kebijakan berkaitan dengan rokok, narkoba, dan obat terlarang.

6)    Tanggung jawab sosial
·      kebijakan lingkungan;
·      partisipasi dalam komunitas;
·      kebijakan dan praktik pemberian sumbangan;
·      kegiatan politik; dan
·      pelanggaran dan sanksi atas code of conduct serta rehabilitasi bagi yang dikenakan sanksi.

Pendapat lain (AICPA, “CPA’s Handbook of Fraud and Commercial Crime Prevention.”) menyatakan bahwa unsur-unsur pokok dari sebuah code of conduct yang efektif sebagai berikut:
    1)        Organizational Code of Conduct
The organization and employee must at all times comply with applicable laws and regulations, with all business conduct well above the minimum standards required by law.

2)         General Employee Conduct
The organization expects its employee to conduct themselves in a business like manner and prohibits unprofessional activities, such as drinking, fighting, and swearing, while on the job.

3)         Conflict of Interest
The organization expects that employees will perform their duties conscientiously, honestly, and in accordance with best interests of the organization and will not use their positions or knowledge gained for private or personal advantage.

4)         Outside Activities, Employmenthttp://cdncache-a.akamaihd.net/items/it/img/arrow-10x10.png, and Directorships
All employees share a responsibility for the organization’s good public relations. Employees should avoid activities outside the organization that create an excessive demand on their times or create a conflict of interest.

5)         Relationships with Clients and Suppliers
Employees should avoid investing in or acquiring a financial interest in any business organization that has contractual relationships with the organization.

6)         Gifts, entertainment, and Favors
Employees must not accept entertainment, gifts, or personal favors that could influence or appear to influence business decisions in favor of any person with whom the organization has business dealings.

7)         Kickbacks and Secret Commissions
Employees may not receive payment or compensation of any kind, except as authorized under organizational remuneration policies.

8)         Organization Funds, and Other Assets
Employees who have access to organization fund must follow prescribed for recording, handling, and protecting moneyhttp://cdncache-a.akamaihd.net/items/it/img/arrow-10x10.png.

9)         Organization Records and Communications
Employees responsible for accounting and record keeping must not make or engage in any false record or communication of any kind, whether external or internal.

10)      Dealings with Outside People and Organizations
Employees must take care to separate their personal roles from their organizational positions when communicating on matters not involving the organization’s business.

11)      Prompts Communications
All employees must take every effort to achieve complete, accurate, and timely communication all matters relevant to customers, suppliers, government authorities, the public, and others within the organization.

12)      Privacy and Confidentiality
When handling financial and personal information about customers and others with whom the organization has dealings, employees should collect, use, and retain only the information necessary for the organization’s business, internal access to information should be limited to those with legitimate business reason for seeking that information.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wesel Bayar

Palm OS

Pengembangan Struktur Etika Korporasi