Budaya Etika
A. Pengertian
Budaya
Budaya atau kebudayaan berasal
dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah,
yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal)
diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang
berasal dari kata Latin Colere,
yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah
atau bertani. Kata culturejuga kadang diterjemahkan sebagai
"kultur" dalam bahasa Indonesia.
Budaya adalah
suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok
orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak
terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya
diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan
orang-orang yang berbeda budaya, dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya,
membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Secara
Umum, Pengertian Budaya adalah mengatur agar
manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat, menentukan
sikapnya kalau mereka berhubungan dengan orang lain. Istilah Budaya berasal
dari kata Culture yang merupakan istilah bahasa asing yang
sama artinya dengan kebudayaan, berasal dari kata latin "colere" yang
berarti mengolah atau mengerjakan, yaitu mengolah tanah atau petani.
B. Pengertian
Etika
Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani
kuno. Bentuk tunggal kata 'etika' yaitu ethos sedangkan bentuk
jamaknya yaitu ta etha. Ethos mempunyai banyak
arti yaitu : tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan/adat,
akhlak,watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Sedangkan arti ta
etha yaitu adat kebiasaan.
Arti dari bentuk jamak inilah yang
melatar-belakangi terbentuknya istilah Etika yang oleh
Aristoteles dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Jadi, secara etimologis
(asal usul kata), etika mempunyai arti yaitu ilmu
tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat
kebiasaan (K.Bertens, 2000). Untuk menganalisis
arti-arti etika, dibedakan menjadi dua jenis etika (Bertens, 2000) :
1. Etika sebagai Praktis
a. Nilai-nilai dan
norma-norma moral sejauh dipraktekkan atau justru tidak dipraktekkan walaupun
seharusnya dipraktekkan.
b. Apa yang dilakukan sejauh sesuai atau tidak
sesuai dengan nilai dan norma moral.
2. Etika sebagai Refleksi
a. Pemikiran moral à berpikir tentang apa yang
dilakukan dan khususnya tentang apa yang harus dilakukan atau tidak boleh
dilakukan.
b. Berbicara tentang etika sebagai praksis atau
mengambil praksis etis sebagai objeknya.
c. Menyoroti dan menilai baik buruknya perilaku
orang.
d. Dapat dijalankan pada taraf populer maupun ilmiah.
Hubungan
Etika Bisnis dengan Budaya Perusahaan
Etika pada dasarnya
adalah standar atau moral yang menyangkut benar atau salah, baik atau buruk.
Dalam kerangka konsep etika bisnis terdapat berbagai pengertian tentang etika
perusahaan, etika kerja, dan etika perorangan, yang menyangkut
hubungan-hubungan sosial antar perusahaan, karyawan, dan lingkungannya. Etika
perusahaan menyangkut hubungan perusahaan dengan karyawan yang sebagai satu
kesatuan dengan lingkungannya. Etika kerja berkaitan dengan antara perusahaan
dengan karyawannya, dan etika perorangan mengukur hubungan masyarakat.
Pelaku yang telah
berkembang dalam perusahaan menimbulkan situasi saling percaya antara
perusahaan dan stakeholder, yang memungkinkan perusahaan meningkatkan
keuntungan jangka panjang. Perilaku akan mencegah pelanggan, pegawai, dan
pemasok bertindak oportunis, serta timbulnya saling percaya. Budaya perusahaan
memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pembentukan perilaku etis,
karena budaya perusahaan merupakan seperangkat nilai dan norma yang membimbing
tindakan karyawan. Budaya dapat mendorong terciptanya perilaku yang etis, dan
sebaliknya dapat pula mendorong perilaku yang tidak etis. Kebijakan perusahaan
untuk memberikan perhatian yang serius pada etika perusahaan dan memberikan
citra bahwa manajemen mendukung perilaku etis dalam perusahaan.
Kebijakan perusahaan
biasanya secara formal didokumentasikan dalam bentuk Kode Etik (Code of
Conduct). Ditengah iklim keterebukaan dan globalisasi yang membawa keragaman
budaya, kode etik memiliki peranan yang sangat penting sebagai penahan dalam
interaksi intensif beragam ras, pemikiran, pendidikan, dan agama.
Komentar
Posting Komentar